Rumah tangga Rasulullah SAW luar biasa. Rasulullah SAW dan istri-istrinya adalah contoh dan praktik nyata rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah (harmonis, penuh cinta dan kasih sayang).
“Romantisme rumah tangga Rasulullah SAW dengan istri-istri beliau
sangat luar biasa. Namun romantisme tersebut banyak ditinggalkan oleh
generasi zaman now,” kata Ustaz Tuafiqurrohman SQ saat mengisi
pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid
Al Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/3).
Dai
kondang yang populer dengan sebutan Ustaz Pantun itu lalu menyebut
salah satu kitab yang banyak mengupas perihal rumah tangga Rasulullah
SAW, yakni Uquudullujain fi haqiiqizzawzain’(Etika berumah tangga dan hak-hak pasangan suami-istri).
“Para
santriwati di pondok pesantren pasti belajar kitab ini. Banyak sekali
hal romantis yang dianjurkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Kalau
ini kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah rumah tangga
kita menjadi rumah tangga yang berkah dan bahagia,” tuturnya.
Pertama, istri menyiapkan minuman untuk suaminya, maka Allah hapuskan dosanya.
Kedua,
saumi-istri berjalan sambil berpegangan tangan, maka saat pegangan
tangan itu dilepas, Allah tanggalkan dosa-dosa keduanya. “Peganglah
tangan istri Anda saat berjalan bersama. Ini bukan lebay. Ini ajaran
Rasulullah SAW,” ujar Taufiqurrohman.
Ketiga, suami-istri yang tidur berdampingan, maka pahalanya sama dengan orang yang shalat sunnah 100 rakaat.
Keempat, Rasulullah menganjurkan suami-istri tidur satu selimut berdua.
Kelima,
makan sepiring berdua dan minum segelas berdua. “Suatu hari Rasulullah
pulang ke rumah dari suatu acara. Istri beliau, Siti Aisyah, hendak
mengambilkan minum untuk beliau. Namun Rasulullah SAW melarangnya. Ia
kemudian mengambil gelas minum Siti Aisyah yang masih berisi air
setengahnya. Beliau mencari bekas bibir Aisyah di gelas tersebut, lalu
minum di bekas bibir Aisyah tersebut. Luar biasa romantisnya,” papar
Taufiqurrohman.
Keenam, Rasulullah SAW menganjurkan suami
agar sesering mungkin mencium istrinya. Tak hanya mencium wajahnya, tapi
juga tangannya. “Rasulullah mencontohkan, setelah tangan beliau dicium
oleh istrinya, beliau kemudian meraih tangan istrinya dan menciumnya.
Beliau juga mencontohkan perbuatan mencium tangan anak-anak dan
cucunya,” ungkapnya.
Ketujuh, Rasulullah menganjurkan istri agar menyempatkan menyisiri rambut suami.
Kedelapan, Rasulullah SAW menganjurkan pasangan suami-istri agar menyempatkan diri mandi bersama.
Kesembilan,
Rasulullah menganjurkan suami agar menyempatkan diri menemani istri
mengurus pekerjaan rumah tangga. Misalnya membantu pekerjaan di dapur.
Kesepuluh,
hendaklah suami memanggil istrinya dengan panggilan kesayangan.
Contohnya, Rasulullah memanggil Siti Aisyah dengan panggilan mesra “Yaa Humaira” (wahai yang berwajah putih kemerah-merahan).
“Saatnya generasi zaman now
menerapkan romantisme Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Insya
Allah akan tercapai rumah tangga yang bahagia, dunia dan akhirat,”
papar Ustaz Taufiqurrohman SQ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar